Seorang bupati di Indonesia menjadi berita utama dengan menolak penggunaan Toyota Alphard sebagai kendaraan resmi. Keputusan ini diambil di tengah kekhawatiran tentang pengeluaran pemerintah, kebutuhan akan efisiensi anggaran, dan pemulihan bencana banjir di wilayah tersebut.
Baca juga: Toyota Mencatat 2.728 SPK di IIMS 2025
Pembatalan Pengadaan Toyota Alphard
The Pemerintah Kabupaten Situbondo (Pemkab), Jawa Timur (Jatim), secara resmi membatalkan pengadaan Toyota Alphard baru untuk keperluan resmi bupati. Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo menyatakan bahwa usulan untuk pembelian ini dibuat oleh pemerintahan sebelumnya sebagai bagian dari rencana anggaran 2025, tetapi ia sekarang meminta agar ditarik.
“Itu (mobil dinas baru) diajukan tahun lalu (oleh pemerintah sebelumnya), dan bukan kami yang mengajukan,” katanya Yusuf Rio Wahyu Prayogo kepada wartawan di Situbondo pada hari Rabu
Alasan Penolakan
Bupati Rio menekankan bahwa efektivitas anggaran adalah salah satu prioritas, sesuai arahan pemerintah pusat pada rapat pimpinan daerah di Akademi Militer Magelang. Dia juga mencatat bahwa kendaraan dinas yang ada untuk bupati dan wakil bupati masih berfungsi dan layak untuk digunakan.
Dia juga menunjukkan kebutuhan mendesak untuk mengangkut korban banjir bandang yang rumahnya belum diperbaiki. “Sebagian besar rumah korban banjir bandang beberapa minggu lalu belum diperbaiki. Mengapa saya harus menggunakan Alphard? Itu sebabnya saya meminta agar dihapus,” ujarnya.
Reaksi Publik dan Pemerintah
Banyak warga mengapresiasi keputusan bupati, melihatnya sebagai langkah bertanggung jawab untuk memprioritaskan kesejahteraan publik daripada pengeluaran mewah. Beberapa pejabat pemerintah juga mendukung pilihan tersebut, menekankan pentingnya pengelolaan anggaran yang efisien dalam administrasi publik.
Baca juga: Harga Mobil Toyota di Indonesia 2025
Bupati Rio Menggunakan Mobil Pribadi
Untuk sementara, Bupati Rio memilih untuk menggunakan mobil pribadinya untuk tugas sehari-harinya daripada meminta kendaraan dinas baru. “Hari ini saya menggunakan mobil pribadi saya untuk aktivitas sehari-hari. Saya masih memiliki mobil dinas lama,” katanya.
Toyota Alphard sebagai Kendaraan Resmi
Toyota Alphard telah menjadi model populer untuk mobil pejabat pemerintah berdasarkan kemewahan, interior yang luas, dan fitur tambahan. Meskipun harganya sering dipertanyakan, memicu debat tentang kebutuhan akan based on its luxury, spacious interior, and added features. Though its price tag has been frequently questioned, initiating debates on the need for such mobil mewah oleh pemerintah.
Baca juga: Harga Terbaru, Spesifikasi dan Promo Toyota Alphard 2024 di Indonesia
Kesimpulan
Keputusan bupati untuk menolak Toyota Alphard penggunaannya untuk keperluan resmi memberikan contoh pemerintahan yang bertanggung jawab. Ini menunjukkan pentingnya pengeluaran yang berkesadaran anggaran dan memprioritaskan kebutuhan publik daripada kemewahan. Apakah pejabat lainnya akan mengikuti pendekatan ini masih perlu dilihat.