The industri otomotif di Indonesia diperkirakan akan tumbuh signifikan pada tahun 2024, didorong oleh permintaan domestik yang kuat, insentif Pemerintah, dan peningkatan ekspor. Artikel ini menyoroti tren utama, proyeksi, dan data yang membentuk industri, disajikan dalam format yang jelas dan ringkas.
Indonesia menjadi pusat pertumbuhan otomotif kunci di Asia Tenggara.
Carlos Ghosn
Baca Juga: Honda Mencatat Pesanan Mobil Impresif di GIIAS 2024
Proyeksi Pasar Otomotif 2024
Kategori | 2023 Aktual | 2024 Proyeksi | Pertumbuhan (%) |
---|---|---|---|
Penjualan Kendaraan Total | 1.050.000 | 1.134.000 | 8,0% |
Mobil Penumpang | 750.000 | 810.000 | 8,0% |
Kendaraan Komersial | 300.000 | 324.000 | 8,0% |
Kendaraan Listrik (EVs) | 15.000 | 25.000 | 66,7% |
Ekspor Kendaraan | 400.000 | 450.000 | 12,5% |
Sorotan Utama untuk 2024
- Pertumbuhan Pasar: Otomotif Indonesia akan tumbuh sekitar 8% dari tahun ke tahun dalam periode ini, mencapai puncak baru dalam produksi dan penjualan kendaraan.
- Kendaraan Listrik (EVs): Insentif Pemerintah dan kesadaran publik yang meningkat membuat EV menjadi lebih populer.
- Ekspor: Ekspor produk otomotif diharapkan meningkat secara signifikan, dan sebagian besar negara tujuan adalah negara-negara ASEAN.
- Dukungan Kebijakan: Pemerintah Indonesia mendukung industri ini dengan kebijakan yang menguntungkan seperti tax insentif dan kebijakan yang ramah investasi.
Tren Kendaraan Listrik

Pemerintah di Indonesia ingin memasarkan negara ini sebagai hub Asia Tenggara untuk produksi kendaraan listrik. Inisiatif utama adalah:
- Subsidi untuk pembeli EV: Subsidi langsung hingga 7 juta IDR diberikan kepada pembeli mobil listrik yang memenuhi syarat.
- Pengembangan Infrastruktur Pengisian Daya: dengan ambisi mencapai 30.000 titik pengisian umum EV pada akhir 2024.
- Produksi Baterai Domestik: Kolaborasi dengan perusahaan besar dunia untuk meningkatkan produksi baterai lithium-ion lokal.
Penggerak Ekonomi dan Kebijakan
1. Kebijakan Pemerintah
- Pajak rendah untuk mobil dengan emisi rendah.
- Menarik investasi langsung asing dalam manufaktur otomotif.
- Pemberdayaan UKM dalam rantai pasokan.
2. Meningkatnya Permintaan Dalam Negeri
- Meningkatnya kelas menengah.
- Peningkatan pembiayaan untuk pembelian mobil.
- Pemulihan dari dampak pandemi terhadap ekonomi.
3. Peluang Ekspor
- Negara-negara ASEAN terus menjadi tujuan ekspor tertinggi untuk kendaraan Indonesia.
- Ekspor ke Afrika dan Timur Tengah meningkat.
Baca juga: Tren Modifikasi Mobil di Indonesia
Tantangan di Industri Otomotif 2024
Meskipun ada prospek optimis, industri menghadapi tantangan tertentu:
- Masalah Rantai Pasokan: Kekurangan semikonduktor global mungkin mempengaruhi proses manufaktur.
- Persaingan dalam EV: Bersaing dengan merek global yang sudah mapan di ruang EV.
- Pengembangan Infrastruktur: Penyebaran fasilitas pengisian EV dipercepat di seluruh kepulauan.
Gambaran Umum
Sektor otomotif Indonesia akan memasuki 2024 dengan momentum sehat, didorong oleh kebijakan bermanfaat, kemajuan teknologi, dan permintaan konsumen yang meningkat. Namun, gangguan rantai pasokan dan dorongan untuk EV adopsi adalah hambatan terbesar untuk mempertahankan pertumbuhan tersebut.
Tahun depan, akan ada peluang bagi pemain lokal maupun global untuk memanfaatkan pasar otomotif yang berkembang ini di Indonesia.