Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) kembali membuktikan dedikasinya terhadap pendidikan dengan menghadiahkan Toyota Fortuner kepada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN 2 Salatiga). Donasi ini merupakan salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) Toyota untuk membantu pengembangan mahasiswa vokasi khususnya keterampilan kerja praktek.
Baca juga: Toyota Meluncurkan Corolla Cross HEV Baru di IIMS 2025
Mendukung Kerja Praktek di Sekolah Kejuruan
Pemberian Toyota Fortuner tersebut mendukung peningkatan latihan program otomotif oleh siswa SMKN 2 Salatiga. Melalui pemberian paparan terhadap mobil standar industri nyata, TMMIN memfasilitasi pembelajaran langsung yang diperlukan untuk mendukung calon karir mereka di industri otomotif.
Bob Azam, Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, menekankan bahwa donasi ini menjembatani kesenjangan antara kebutuhan industri yang terus meningkat dan keahlian para pekerja muda. ‘Dalam upaya menghasilkan SDM industri yang siap pakai, kami menerapkan program kontribusi sosial yang fokus pada keterampilan kerja lulusan SMK,’ kata Bob Azam.
Memperkuat Pelatihan Vokasi melalui Standar Industri
TMMIN menjalankan program ‘Implementasi Budaya Industri’, yang bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan di tempat kerja. SMKN 2 Salatiga merupakan salah satu dari sekian banyak SMK se-tanah air yang telah mengikuti program ini. Melalui nilai-nilai kedisiplinan, efisiensi, dan standar kerja yang tinggi tersebut, TMMIN telah mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan di pasar kerja yang kompetitif.
Menyelaraskan Pendidikan dengan Kebutuhan Industri

Salah satu tujuan utama Toyota adalah menjembatani kesenjangan antara pendidikan dan kebutuhan industri. TMMIN secara aktif mendukung revitalisasi pendidikan vokasi di Indonesia, memberikan akses langsung ke teknologi otomotif terkini. Inisiatif ini tidak hanya mencakup donasi kendaraan tetapi juga sesi pelatihan tentang sistem produksi Toyota, seperti Toyota Job Instruction dan Kaizen / Improvement techniques.
Selain donasi kendaraan, Toyota juga telah memberikan pelatihan sertifikasi 5R (Rapi, Bersih, Terawat, dan Rajin) baik kepada mahasiswa maupun tenaga pengajar di SMK yang didukungnya. Ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk menanamkan budaya industri pada siswa sejak usia dini.
Baca juga: Toyota Rencanakan 15 Model Mobil Listrik, Targetkan Produksi 1 Juta Unit!
Pendidikan yang Melibatkan Industri untuk Peluang Kerja yang Lebih Baik
Bob Azam lebih lanjut menekankan bahwa kolaborasi antara sektor pendidikan dan industri sangat penting untuk mengembangkan lulusan yang berketerampilan tinggi. ‘Keterkaitan dan padu padan antara pendidikan dan industri merupakan prasyarat lahirnya sumber daya manusia yang unggul,’ tambahnya.
Dengan membina kemitraan yang erat antara sekolah kejuruan dan pemimpin industri, Toyota berkontribusi untuk menciptakan tenaga kerja yang tidak hanya sangat terampil tetapi juga siap untuk memenuhi permintaan pasar global.
Dukungan Berkelanjutan untuk Pendidikan Kejuruan
Upaya pendidikan vokasi Toyota tidak berhenti di Salatiga. Sebelumnya, perusahaan mendonasikan kendaraan dan memberikan pelatihan bagi 28 sekolah kejuruan di Wilayah Istimewa Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta . Melalui upaya tersebut, Toyota memberikan kontribusi aktif terhadapkelayakan kerja lulusan sekolah kejuruan di Indonesia.
Dalam jangka panjang, TMMIN berharap dapat membantu dalam menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten secara teknis tetapi juga memiliki nilai budaya kerja yang sesuai untuk berhasil di sektor otomotif.
Kesimpulan
Toyota mendonasikan Toyota Fortuner – nya untuk pendirian SMKN 2 Salatiga, Indonesia. Toyota Indonesia tidak hanya tetap berkomitmen untuk memberdayakan pendidikan vokasi tetapi juga dengan langkah produktif ini untuk mendukung mahasiswa agar memiliki akses ke bidang otomotif secara profesional. Toyota menciptakan kumpulan talenta berkualifikasi tinggi yang melayani kebutuhan multidisiplin pasar kerja global melalui program-program baru seperti ini.